Siapa sangka kalau celana biru yang kini begitu popular dulunya adalah pakaian para buruh perkebunan dan perdagangan? Simak pula kiat memilih jeans yang sesuai dengan bentuk tubuhmu.
Bahan denim, begitulah nama resmi dari kain biru yang kemudian lebih dikenal sebagai kain jeans. Selama satu abad, bahan yang telah dikenal sejak abad 18 ini digunakan sebagai pakaian kaum buruh karena tidak mudah sobek. Perlu waktu sekitar seabad sebelum Levi Strauss menjadikannya sebagai bahan celana yang kemudian dipatenkan pembuatannya.
Sejak saat itu celana jeans menjadi pakaian ‘kebangsaan’ berbagai golongan yang berbeda. Tahun 1930-an misalnya jeans sangat popular di kalangan para koboi. Pada masa Perang Dunia II, giliran para serdadu Amerika yang gemar mengenakannya selagi sedang tidak bertugas. Lain lagi ceritanya di tahun 1950-an. Jeans mendadak menjadi must have item di kalangan anak-anak muda. Apa pemicunya? Ternyata tak lain penampilan cool James Dean, bintang belia yang meninggal muda karena kecelakaan di saat namanya justru sedang kondang-kondangnya. Trend kembali bergulir di tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Gaya hidup menggelandang ala Hippy menciptakan kreasi baru. Gadis-gadis hippy suka mengenakan jeans yang dihiasi dengan sulaman atau lukisan cat. Di akhir tahun 1970, dunia dikejutkan dengan penampilan si cantik Brooke Shields yang menjadi model jeans produksi Calvin Klein.
Jeans baru benar-benar naik pangkat di tahun 1980-an. Ketika itu banyak perancang terkenal seperti Armani, Klein dan Versace yang mengangkat jeans sebagai bahan yang bisa tampil sama anggunnya dengan bahan pakaian lain. Memang sih, jeans sempat tidak ngetop di era grunge tahun 1990an. Namun dengan cepat melakukan come-back di dunia fashion. Kini orang bahkan mengenaian jeans untuk berbagai kesempatan, termasuk untuk ber dress down Friday alias berbaju santai ke kantor di hari Jum’at. Di Indonesia jeans bahkan sudah sering dikenakan bersama kebaya encim ataupun dikenakan ke pesta bersama dengan bahan pakaian yang glamour seperti sutera.
Nah saking banyaknya model dan jenis bahan celana jeans, kita terkadang bingung memilih yang cocok untuk bentuk tubuh kita. Berikut, panduannya:
• Tubuh mungil (petite)
Jika tubuhmu kecil mungil seperti Rosa atau Ruth Sahanaya, maka kamu termasuk dalam kategori ini. Pilihlah celana jeans yang modelnya akan membuatmu kelihatan lebih tinggi. Carilah jeans yang pas di badan. Hindari memilih model hip-hop atau yang berujung lebar. Kamu boleh memilih celana jeans yang berpotongan pinggang rendah (low waist) atau hipster selama tidak membuat kakimu kelihatan lebih pendek. Hindari pula celana high waisted (berpinggul tinggi) karena akan membuat bagian torsomu kelihatan pendek. Lebih baik pilih tipe medium waist dengan warna gelap. Jenis jeans stretch juga cocok untukmu.
• Panggul besar
Tipe wanita berpanggul besar adalah BEyonce dan JLO. Jadi kamu bisa mencontoh model jeans yang mereka kenakan yakni jeans berpotongan pinggul rendah (low-waist) yang dapat membuat torsomu kelihatan lebih panjang. Boleh juga pilih boot-cut atau yang bermodel kaki lebar. Jika ingin membeli hipster cobalah dulu dengan cara duduk dan merenggangkan kaki supaya tidak membeli celana yang terlalu rendah di bagian panggul.
• Kaki jangkung dan kurus
Wanita dengan kaki jangkung dan kurus seperti Olive Oyl (pacarnya Popeye) atau Calista Flockhart juga bisa kelihatan cantik dibalut celana jeans. Rahasianya adalah menghindari celana jeans yang terlalu ketat sehingga membuat kaki kelihatan seperti sepasang sumpit. Hindari pula celana yang kelihatan longgar supaya tak terkesan kedodoran. Boleh juga mengenakan celana potongan bootlegs.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar